Kenapa Gerakan Sila Kelima HARUS Kamu Dukung?

Tiga Gerakan Sila Kelima:
1. Makanan bergizi gratis untuk kaum dhuafa.
2. Pelatihan ilmu mencari uang, gratis.
3. Pelatihan ilmu menabung aset, gratis.

Masih ingat sila kelima Pancasila? “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia“.

Tapi keadilan sosial itu luas. Mana yang jadi prioritas?

Keadilan ekonomi harus jadi prioritas.

Karena tidak akan ada keadilan sosial selama yang kaya makin kaya & yang miskin makin miskin.

Faktanya, itu yang terjadi di Indonesia, sejak 40 tahun lalu: yang kaya makin kaya & yang miskin makin miskin. Hasilnya apa? Cemburu, benci, yang disimpan di hati.

Tahun demi tahun, kecemburuan yang terpendam itu semakin membesar, menjadi bisul yang siap untuk meletus. Dulu pernah meletus besar di Mei 1998, merenggut nyawa ribuan orang. Baru-baru ini (Agustus 2025), bisulnya sedikit meradang, belasan orang meninggal.

Kalau seperti ini terus, pasti Indonesia akan bubar.

Apakah mungkin ada negara yang setengah penduduknya harus berebut 3% dari pemasukan yang ada? Karena data memproyeksikan, kita akan di kondisi itu tahun 2050.

Apa penyebabnya?

Semua berubah setelah penggampangan riba 1983 menyerang

Penggampangan riba 1983 (juga penerusnya di 1988)1 menghilangkan batasan bunga kredit & memudahkan bank untuk menyalurkan lebih banyak pinjaman.

• Makin banyak pinjaman, makin kaya kaum pengusaha dan investor…

  • …karena mereka bisa meminjam uang untuk membangun pabrik tanpa melepas saham.

  • …karena barang calon konsumen yang tidak punya uang bisa ambil pinjaman untuk membeli barang jualan mereka.

• Makin banyak pinjaman, makin miskin…

  • …mereka yang mengambil kredit konsumtif, karena harus membayar pokok pinjaman sekaligus bunga bank untuk sesuatu yang tidak menghasilkan,

• Makin banyak pinjaman, makin banyak jumlah rupiah2, makin tidak berharga rupiah (inflasi), makin miskin…

  • …mereka yang cuma pegang rupiah tanpa punya satupun aset, karena daya belinya dicuri inflasi.

Singkatnya,

Sebelum 1983, uang dekat dengan aset. Menabung uang di celengan masih menguntungkan.

Setelah 1983, uang terus makin menjauh dari aset.

Setelah 1983, mereka yang cukup pintar dan berani untuk buang uang demi membeli/membangun aset —> terus makin kaya.

Mereka yang kurang pintar dan berani —> terus makin miskin.

Kenapa bisa muncul penggampangan riba yang jahat ini?

1. Pemerintah Soeharto saat itu butuh stimulus ekonomi akibat jatuhnya harga minyak dunia (sumber: Tirto)

2. Pemerintah Amerika baru saja melakukan penggampangan riba di tahun 19803. Agar dolar Amerika tetap jadi uang dunia nomor satu, negara-negara lain wajib meniru langkah Amerika di tahun 1971. Langkah apa? Penghilangan batasan jumlah dolar kertas dan koin oleh emas — sehingga uang makin jauh dari aset. Penggampangan riba mengukuhkan hilangnya batasan tersebut. Jika ada negara yang tidak ikut langkah Amerika, uang negara tersebut akan lebih berharga dari dolar Amerika. Amerika Serikat tidak akan membiarkan itu terjadi.

Sampai saat ini penggampangan riba masih berjalan. Bukan cuma bank-bank yang menawarkan kartu kredit, pinjaman-pinjaman online (yang legal maupun ilegal) bertebaran mencari mangsa.

Padahal data di atas sudah jelas membuktikan, penggampangan riba 1983 dan 1988 mengkhianati Pancasila dengan memperlebar jarak kaya-miskin.

Karena Amerika Serikat, empat dekade yang lalu, Indonesia menembak kakinya sendiri (Pancasila).

Sila kelima adalah fondasi dari Pancasila

Kenapa? Makin tipis rasa keadilan (akibat jarak kaya & miskin makin melebar),

• makin susah rakyat Indonesia bersatu (sila ke-3);

  • karena makin jelas berbedaan si kaya & si miskin.

• makin sulit kita untuk berempati saat duduk bermusyawarah (sila ke-4);

  • karena perbedaan masalah hidup si kaya & si miskin bedanya jadi seperti bumi & langit,

• makin jauh dari kemanusiaan yang adil dan beradab (sila ke-2),

  • karena makin kaya para konglomerat (oligarki), makin logis langkah mereka untuk mempengaruhi pemerintah. Tanpa hal tersebut, keberlangsungan bisnis-bisnis mereka yang membesar bisa terancam. Meski akhirnya, pemerintah jadi berat sebelah.

• makin jauh dari Tuhan (sila ke-1)

  • dan saat kerusuhan, rakyat jelata akan melanggar perintah Tuhan dengan menjarah yang bukan haknya.

Keadilan adalah kunci pertama Pancasila.

Keadilan adalah dasar yang membuat komunitas bernama Indonesia bisa ada.

Apa yang kita bisa lakukan?

Saat ini, kesenjangan porsi pemasukan kaum kaya dengan miskin sudah amat mendekati level sebelum krisis moneter 1998. Lihat data di atas jika tidak percaya.

Menyadari gentingnya masalah ini, kita bisa tanya dua hal berikut.

• Siapa yang paling dirugikan?

• Apa yang bisa kita lakukan untuk mereka?

Yang paling dirugikan adalah kaum dhuafa, atau dalam bahasa Indonesia: kaum lemah.

4 September 2025, di kabupaten Bandung, seorang ibu yang stress dililit penagih hutang meracun kedua anaknya (umur 9 tahun & 11 bulan), sebelum akhirnya mati gantung diri. Itu baru satu dari banyak kasus serupa.

Bayangkan ibu-ibu tersebut tahu kalau dia akses ke makanan bergizi gratis & juga tempat berteduh. Tentu berkurang satu alasan buat mereka untuk meminjam uang ke pinjol atau rentenir, apalagi bunuh diri.

Rasa aman menumbuhkan harapan. Rasa aman wajib ada jika ingin mereka belajar mencari uang.

Mereka akan lebih semangat, apalagi setelah melihat bahwa menabung aset bisa melipatgandakan tabungan dengan cepat. Sesuatu yang dilakukan orang kaya sejak tahun 1983, tapi tidak pernah diajarkan atau dicontohkan orang tua mereka.

Makan dan edukasi gratis bukan cuma mengobati gejala

Akar masalahnya, penggampangan riba 1983, juga akan dihilangkan. Kok bisa?

Jika bantuan-bantuan ini konsisten dan terus membesar, makin banyak orang yang jadi sadar akan akar masalah-masalah sosial saat ini: penggampangan riba.

Makin banyak yang tahu, makin terbuka peluang agar pemerintah untuk mengubah aturan tersebut. Karena pemerintah pada dasarnya tunduk kok, dengan maunya rakyat. Tentunya, jika dan hanya jika cukup banyak rakyat turun ke jalan untuk menuntut.

Apakah kita bisa mendapatkan cukup banyak pendukung? Sangat bisa.

Karena ini adalah masalah yang semua rakyat jelata rasakan sekarang. Apalagi agama-agama juga menentang riba. Fakta-fakta sejarahnya juga tidak terbantahkan, bukan teori konsipirasi. Beri tahu mereka; InsyaAllah mayoritas mereka akan bergerak.

Kemenangan pergerakan kita adalah ketika riba diperketat, minimal seperti sebelum tahun 1983.

Apakah bank akan melawan kita?

Mungkin sekali. Kalau kita berhasil, sumber pemasukan mereka berkurang.

Tapi jangan khawatir, kita tidak akan diracun seperti Munir. Karena…

1. Tanpa adanya gerakan ini pun, bank-bank di luar negeri sana sedang membangun model bisnis - model bisnis baru. Mereka tahu, terus bertambah orang yang menyadari ketidakstabilan sistem ekonomi dunia saat ini. Tabungan orang-orang di bank sedang berkurang, dan akan terus mengering. Justru, gerakan ini akan membantu bank-bank Indonesia agar menyiapkan diri lebih awal.

2. Sebagaimana yang sudah dijabarkan, Indonesia hanyalah korban dari langkah Amerika Serikat.

Jangan sampai bank di Indonesia ketinggalan zaman.

Apa yang bisa kamu lakukan sekarang?

Tiga Gerakan Sila Kelima:
1. Makanan bergizi gratis untuk kaum dhuafa.
2. Pelatihan ilmu mencari uang, gratis.
3. Pelatihan ilmu menabung aset, gratis.

Di antara tiga gerakan di atas, yang paling mudah adalah memberikan makanan bergizi gratis. Saat ini kita sedang bekerja sama dengan sebuah warteg. Kamu tinggal berdonasi sesanggup kamu, 15 ribu rupiah per porsi yang akan disalurkan ke kaum dhuafa yang akan difilter oleh penjaga warteg. Semua penyaluran terdokumentasi.

gerakansilakelima

A post shared by @gerakansilakelima

Minat ikut memberi makan orang miskin?

Minat menyumbangkan waktu untuk operasional gerakan ini, menambah jumlah warteg-warteg penyalur donasi?

Kontak Whatsapp ini segera.

Dosen saya pernah berkata,

Kontak Whatsapp ini segera.